Sabtu, 24 Juli 2010

4 Cara Instan Hadapi Hawa Panas Tanpa AC

4 Cara Instan Hadapi Hawa Panas Tanpa AC



VIVAnews - Cuaca panas dan terik mungkin membuat banyak orang jengkel dan merasa lelah. Semua orang pun mencari cara agar hawa panas berubah menjadi sejuk. Maka, tak jarang mereka memilih mencari tempat yang memiliki pendingin atau AC.

Namun, seperti kita tahu, sirkulasi udara yang ada dari pendingin atau AC belum tentu sehat. Bahkan, jika terlalu sering berada di tempat ber-AC bisa membuat kulit kering.

Jadi, apa yang bisa dilakukan untuk menanggulangi hawa panas tanpa pendingin? Anda bisa melakukan hal-hal berikut ini, seperti dikutip dari laman Modernmom.com. Selain bisa menurunkan tagihan listrik, tidak menggunakan AC juga bisa menghemat energi.

1. Tutup jendela

Membuka jendela di siang hari justru bisa membuat suasana rumah makin panas. Hal ini terjadi karena hawa panas masuk melalui jendela. Maka, lebih baik, tutup jendela di siang hari dan membuka jendela di malam hari jika udara dingin. Udara malam yang dingin bisa menyejukkan ruangan secara alami.

2. Menyantap makanan dingin

Pada hari panas, mengonsumsi makanan dingin atau mengandung air akan menurunkan suhu tubuh Anda. Semangkuk salad Israel (cincang tomat, cincang timun, bawang, minyak zaitun, lemon dan garam dan merica) adalah salah satu pilihan yang tepat. Untuk camilan, cobalah makan es krim atau menyeruput es sirup.

3. Berenang atau mandi air dingin

Aktivitas ini dijamin bisa segera menyejukkan Anda. Tapi, ada lagi solusi yang lebih cepat, yaitu, ambil es batu dan mengoleskannya pada bagian dalam pergelangan tangan Anda. Hal ini karena pembuluh darah sangat dekat dengan kulit di daerah tersebut. Anda pun akan merasakan kesejukan dalam sekejap.

4. Matikan Lampu

Bola lampu pijar tidak hanya menghasilkan banyak cahaya, tetapi banyak energi panas. Energi cahaya lampu menghasilkan rata-rata 75% energi panas. Pertimbangkan mengganti bola lampu Anda dengan tipe bola lampu yang hemat energi. Selain untuk mendinginkan ruangan, mematikan lampu yang tidak perlu juga bisa menghemat energi dan biaya.

sumber : http://www.kaskus.us/showthread.php?t=4793407

Jumat, 16 Juli 2010

Mantan petinju lampung ,,jadi cleaning service




Sorot matanya terlihat sayu. Tubuhnya kurus dan hanya dibalut pakaian sederhana. Dia adalah Cakarmanto, salah seorang petinju yang sempat mengharumkan nama Lampung di luar daerah. Saat itu , Cakarmanto terlihat sedang membersihkan kaca depan GOR Sumpah Pemuda.

“Ya beginilah Mas, Saya selalu keliling dari satu tempat ke tempat lain untuk bekerja sebagai cleaning service. Sore di sini. Kalau pagi sampai siang di SDB (Sekolah Darma Bangsa, Red)”, katanya menceritakan usahanya menyambung hidup setelah tidak bertinju lagi.

Lelaki kelahiran tahun 1965 yang dahulu dijuluki Cakarmen ini lantas mengisahkan sejarah hidupnya hingga menekuni dunia tinju. Ia mengaku tertarik dengan tinju setelah menyaksikan kehebatan raja tinju era 1979 Hary My Timo.

“Saat itu saya benar-benar kagum sama Hary. Gayanya menginspirasi saya untuk bias bertinju dengan baik. Bisa dibilang saya memang mencontoh gaya permainannya,” kenang Cakramanto.

Bahkan, untuk mengasah kemampuannya, bapak empat anak ini sempat “sekolah” ke daerah lain. Salah satunya Pekanbaru. Meski begitu, akhirnya ia kembali lagi dan membela Lampung.

“Saya sangat bangga Mas kalau bertanding membawa nama Lampung. Saya selalu berusaha memberikan yang terbaik untuk daerah ini,” ucapnya dengan senyuman mengembang.

Mantan petinju yang berlatih di Sasana Radin Intan ini telah mengukir berbagai prestasi di dunia tinju. Di antaranya juara favorit nasional pada ajang Pra-PON 1984, ranking empat besar kelas terbang tahun 1987, dan masuk delapan besar di Pekan Olahraga Nasional (PON) tahun 1985.
Cakarmanto juga meraih prestasi sebagai favorit daerah Lampung paada tahun 1987, petinju berbakat pada tahun 1984, dan petinju terbaik daerah Lampung tahun 1987.

“Sebenarnya masih ada penghargaan lain. Tetapi saya sudah lupa-lupa ingat,” katanya pelan.

Pria yang sempat bekerja sebagai sekuriti di beberapa tempat hiburan di Bandar Lampung ini menuturkan, selama karirnya di dunia tinju dalam kurun waktu 1981 – 1990, ia telah naik ring sebanyak 50 kali. Dari pertandingan yang dijalaninya, ia mendapatkan 25 medali.

“Walaupun belum pernah meraih medali emas, saya sangat bangga dengan torehan yang pernah saya ukir. Apa lagu selama karir, saya sama sekali belum pernah kalah TKO. Bahkan waktu melawan petinju idola (Hary My Timo), saya juga bias melawan dia meskipun kalah angka,” ujarnya.

Disinggung pertandingan mana yang paling berkesan, pria berambut pendek ini menyatakan saat dirinya dikalahkan petinju Irian Jaya di PON 1985. Saat itu Irian Jaya berhasil meraih medali emas.

“Meski kalah, pengurus KONI bangga dengan hasil yang saya peroleh. Apalagi petinju yang mengalahkan saya akhirnya berhasil menjadi juara,” tukasnya.

Namun, semua berbeda dengan kondisi Cakramanto saat ini. Petinju tangguh itu akhirnya harus mundur dari arena. Ini disebabkan banyaknya petinju muda dan memiliki modal cukup.

“Saya pensiun dari tinju akhir tahun 1990. Karena saat iti semuanya harus memakai duit. Jadi bagi atlet yang punya duit, akan mudah mewakili Lampung ke berbagai even. Walaupun sebenarnya kemampuannya bias dibilang biasa-biasa saja. Sedangkan saya tidak mempunyai apa-apa Mas,” ungkapnya.

Setelah terpaksa mundur, pada tahun 1991 – 1999, Cakarmanto bekerja sebagai satpam di sebuah hotel di Bandar Lampung. Kemudian sejak 1990 hingga sekarang, ia berprofesi sebagai cleaning service.
“Kerjaan ini (cleaning service, Red) yang bisa membantu saya mencukupi kebutuhan empat anak. Saya sama sekali tidak pernah mengulurkan tangan untuk meminta. Cuma berharap ada pihak yang memperhatikan dan memperkerjakan saya,” ujarnya dengan mata berkaca-kaca.

sumber: http://radarlampung.co.id/epaper/2010/07juli/160710.html