Sabtu, 19 Maret 2016

Saya Pribumi Kamu Bukan

Kulihat jam waktu menunjukkan pukul 20.30 WIB masih kupacu motor revo-ku dengan kecepatan sekitar 60 Km/Jam. Setelah sampai di dekat Terminal Pulogadung. ku kirim pesan singkat via Line ke Fadhil untuk menemuiku. Fadhil adalah temanku sejak SMA saat di Lampung, dialah yang menggambar sketsa wajah saya yang saya pasang sebagai header di blog ini. Bicara tentang Fadhil, Ia sedang mengunjungi neneknya disini.Dan mengajakku untuk menginap dirumah neneknya,ini bukanlah kali pertama aku menginap disini.


yaps Inilah yg namanya Fadhil. Jangan lupa add akun instagramnya @haluskasar 


Malam ini kita berencana untuk menjelajahi Ibukota. Kuarahkan motor menuju Kelapa Gading kami pun tertuju dengan suatu tempat yang bikin penasaran yaitu Mall La Piazza. Kami mengelilingi Mall itu dari luar untuk mencari pintu masuk parkir motor. bahkan kami sampai memutar untuk mencari tempat parkir motor. Karna bingung aku masuk saja di jalan masuk khusus mobil. namun tiba tiba satpam mencegat motor saya dan menjelaskan bahwasannya parkir motor di luar mall.

"Damn man! Tempat sebesar ini kok gak ada parkir motor !"ucapku dalam hati

Kami pun mengikuti arahan satpam itu untuk parkir di luar mall dan ternyata memang banyak sekali parkir-parkir motor disana. Setelah motor kuparkirkan, kita masuk ke dalam, ternyata disana  ada parkiran motor tapi parkiran motor khusus motor gede seperti harley davidson, Ahh pantas saja kami disuruh parkir diluar.

Disana banyak sekali restoran dari yang cepat saji sampai yang mahal sekali. Bayangkan saja satu porsi otak-otak isi sebesar jempol tangan anak SD seharga 60rb dan kita gak tau itu enak apa enggak. Aaaahh sudahlah namanya juga anak kostan di akhir bulan. Akhirnya kita disana hanya melihat-lihat saja dan menikmati penampilan dari band yang sedang manggung disana. mereka menyanyikan lagu lagu lawas era 70an seperti koes plus.



Waktu menunjukkan sekitar pukul 22.00 WIB pertunjukkan pun sudah usai. Kami memutuskan untuk pulang. Malam itu dingin sekali entah kenapa. Langsung saja ku gass motorku kembali ke rumah nenek Fadhil dan dari awal memang berencana untuk menginap. Malam itu gang masuk rumah Fadhil sudah diportal dan dikunci kitapun harus masuk lewat pintu utama kampung itu. Baru  sampai persis didepan pintu masuk kampung, portal jalan langsung ditutup #WTF. Kami langsung diberhentikan oleh dua orang bapak bapak yang satu berbadan besar dan yang satu lagi berbadan sedang.

"Mau kemana ya ?!"Tanya bapak berbadan sedang

Aku pun menoleh ke Fadhil dengan isyarat supaya dia menjawab pertanyaan bapak itu.

"Mau ke rumah Haji Rukmanah" ucap Fadhil

"Haji Rukmanah ??"balas bapak berbadan sedang  sambil menoleh ke bapak berbadan besar

"Saya cucu nya haji Rukmanah pak" jawab Fadhil

"Gak ada disini yang namanya Haji Rukmanah! "jawab bapak berbadan besar dengan memakai topi ormas (organisasi masyarakat) suku daerah sini.

"Kamu tinggal dimana ?! Tanya bapak itu sambil melihat plat motor saya yang BE

"Saya kuliah di Depok pak, ini teman saya dari Lampung lagi ngunjungin neneknya" dengan nada tegas

"Saya Pribumi disini, Kamu bukan. Saya kenal semua orang orang disini, gak ada yang namanya Haji Rukmanah" jawabnya

Entah apa yang membuat mereka bilang seperti itu apa karena aku putih dan sipit jadi mereka bilang seperti itu -__-

Setelah kita jelaskan banyak hal dia mau memberi izin masuk kepada kami asal meninggalkan STNK motor sebagai jaminan kepada mereka dan dapat di ambil besok shubuh. Lucu sekali bapak-bapak ini pikirku dalam hati, Aku pun berasumsi,mereka seperti itu ingin mendapatkan uang dari kami. Karena aku tidak mau memberikan STNK, Akhirnya mereka menolak kami masuk. Padahal dulu keluarga Fadhil ini tersohor dikampung ini sebelum meninggal kakeknya. Ahh sudahlah kami pun memutuskan untuk pergi dari situ. sepertinya ini akan menjadi malam yang panjang.

Kami menyusuri Jl.Pemuda, Rawamangun. hingga ada pom bensin kami memutuskan untuk bermalam disana. Langsung saja kuparkirkan motorku. kami berniat untuk tidur dimusholanya. ketika aku masuk ke mushola. Antara kaget dan ingin ketawa ternyata disana sudah ada satu orang yang tidur disana. "Waduuhh kalah cepet nih kita " gumamku dalam hati sambil tersenyum. Malam semakin larut, Kami pun akhirnya tertidur.



Menjelang Shubuh Fadhil pun terjaga dari tidurnya ia mendengar obrolan dua orang pria di depan mushola.

"Siapa itu pak ?!" tanya salah satu orang dari mereka
"Biasa lah pak orang, Mabok," dengan nada datar seakan sudah biasa
"Yang mana pak ?
"dua dua nya"

Mereka pun berlalu,Fadhil pun yakin arah pembicaraan itu mengarah ke kami.
Saat aku terbangun Fadhil menceritakan kejadian diatas kepadaku. aku pun cukup tertawa mendengarnya.
Adzan pun berkumandang, Setelah sholat shubuh kami pulang menuju rumah nenek Fadhil, Baru kami ingin memutar arah, Kami melihat puluhan remaja berkeliaran di pinggir jalan, di depan Hotel berpakaian minim. Pasti mereka baru saja selesai party nih pikirku
 Wahh pantas saja tadi kami dikira mabok orang dekat pom bensin itu ada tempat seperti ini.

Akhirnya, kami menuju kerumah nenek Fadhil dan orang orang semalam yang menjaga portal depan sudah tidak ada lagi. Langsung saja kami pulang dan melanjutkan tidur di rumah nenek Fadhil.


Tamat


Jumat - Sabtu
26 - 27 Februari 2016



Pribumi ataupun bukan jadilah manusia yang bermanfaat bagi orang lain, alam sekitar paling tidak jangan menyusahkan orang lain atau membuat kerusakan disekitar.
@DiarySastrawanMesin