Senin, 22 Oktober 2012

5 Modus Penipuan Online Paling Populer dan 10 Tips Aman Berbelanja Online


Spoilerfor Bismillah
Hati-hati Terhadap Para Penipu Online

Para pengguna internet tentu sudah sering menjumpai berbagai modus penipuan yang dilakukan oknum tak bertanggung jawab. Mulai dari menyebarkan virus, membuat situs palsu, atau juga jebakan lain yang terlihat menggiurkan.

Namun dari begitu banyaknya jenis penipuan, Microsoft melalui National Cyber Security Awareness Month (NCSAM) menyimpulkan bahwa ada 5 modus penipuan yang paling sering dilakukan.

Laporan tersebut dibuat berdasarkan hasil survei pengguna internet di beberapa negara. Tak disebutkan berapa jumlah korenponden yang mengikutinya, namun Microsoft mengklaim sudah cukup mewakili berbagai ancaman yang ada di internet.

Seperti yang dituliskan pada situs Microsoft dan dikutip detikINET, Rabu (17/8/2012), berikut adalah 5 modus penipuan yang paling sering dilakukan oleh para penjahat cyber.


Spoilerfor Modus Menang Lotere

1. Selamat, Anda Menang Lotre!
Pengguna internet mungkin sudah tidak asing dengan modus penipuan ini, di sini calon korban akan dimingi-imingi uang benilai besar sebagai hadiah lotre. Ya, meski tak pernah merasa sudah mengikuti lotre, namun banyak sekali korban yang tertipu.

Namun alih-alih mendapatkan uang yang diinginkan, korban justru biasanya dimintai mengisi data diri pada form khusus. Tapi ada juga yang malah dibawa berkeliling menuju situs yang tidak jelas.

Hasil riset Microsoft menyebutkan bahwa penipuan jenis ini pernah dialami 44% koresponden mereka.


Spoilerfor Modus Antivirus Palsu


2. Antvirus Palsu
Penyebaran antivirus palsu memang kian menjadi-jadi. Pelaku biasanya menakuti-nakuti korban dengan menyebutkan bahwa komputernya terinfeksi virus berbahaya, ia pun sok menjadi pahlawan dengan menawarkan bantuan pembersihan.

Tak dinyana, pelaku yang seolah-olah menjadi dewa penolong itu justru akan memasukkan virus ke dalam komputer korban, atau menawarkan program antivirus palsu yang berharga miring.

Modus seperti ini memang sudah lama beredar, saking lamanya malah sudah ada pelaku yang berhasil dibekuk. Wanita ini pun diganjar dengan hingga denda Rp 1,5 Triliun.

Hasil riset Microsoft menyebutkan bahwa penipuan jenis ini menguasai 40% dari hasil survei yang dilakukan.


Spoilerfor Modus Email Jebakan


3. Email Jebakan
Terkadang ada email yang mengaku-ngaku dari instansi atau perusahaan tertentu. Tapi awas bisa jadi itu adalah salah satu modus penipuan jika email tersebut mengandung link yang tidak jelas arahnya.

Terdengar aneh memang, namun modus penipuan seperti itu ternyata pernah dialami 39% koresponden yang mengikuti survei Microsoft.


Spoilerfor Modus Pangeran dan Puteri


4. Pangeran dan Puteri Penipu
Pernah menerima email dari seseorang yang mengaku sebagai pangeran atau putri dari negara tertentu? Jika iya, hampir dipastikan bahwa itu adalah salah satu jenis penipuan yang paling populer.

Pelaku yang mengaku pangeran atau putri itu biasanya meminta pertolongan kepada korban, biasanya berbentuk donasi dengan mengirimkan sejumlah uang ke rekening yang sudah ditentukan.

Hasil riset Microsoft menyebutkan bahwa penipuan jenis ini menguasai 39% dari hasil survei yang dilakukan.


Spoilerfor Modus Janji Manis Kerja di Rumah


5. Janji Manis Kerja di Rumah
Bosan jadi pegawai dan ingin punya bisnis sendiri? Hal itu bisa dimanfaatkan penipu untuk menjerat para calon korbannya.

Di sini calon korban akan diiming-imingi salah satu cara untuk mencari uang dari rumah, pekerjaan yang ditawarkan biasanya tidak sulit namun bisa menghasilkan begitu banya uang.

Tapi awas, jangan langsung percaya. Sebab 38% koresponden Microsoft mengaku telah menemui penipuan sejenis ini.

Kelima modus yang telah disebutkan itu memang adalah jenis penipuan yang paling populer, namun tak dipungkiri lagi jika di luar sana masih banyak jenis penipuan lainnya. Termasuk melalui jejaring sosial yang kian ramai.

Hasil survei tersebut juga menyebutkan bahwa hanya ada 12% dari total koresponden yang merasa sudah terlindungi dengan baik, sedangkan sisanya mengaku pernah terjebak dengan penipuan tersebut.


Spoilerfor Tambahan
Penipuan Melalui Jaringan Sosial Seperti FACEBOOK
TIPS TIPS



Bagaimana agar terhindar dari gangguan para penjahat tersebut? Inilah 10 panduan aman melakukan jual-beli online:

1. Lakukan riset terhadap situs web tempat Anda berbelanja
Tips ini harus dilakukan kalau Anda berbelanja seperti pakaian online di situs web yang Anda sendiri kurang familiar. Periksa nomor telepon si penjual dan hubungi.

Kalau tidak meyakinkan, kunjungi mesin pencari Google atau Yahoo kemudian masukkan nama situs web itu. Carilah ulasan dari konsumen mereka. Kalau ada yang tidak beres, sudahlah, tinggalkan saja situs web itu.

2. Baca baik-baik kebijakan situs web terhadap data pribadi Anda
Jangan sampai di kebijakan itu ada poin yang menyebutkan kalau pengelola situs web boleh memberikan data pribadi ke pihak lain.

Baca juga kebijakan pengembalian barang. Karena barang yang dibeli tidak bisa dilihat secara fisik, harus ada garansi kalau barang yang dikirim cacat, Anda boleh mengirim barang cacat itu kembali dan tentu saja diganti dengan barang baru atau uang Anda kembali.

Periksa juga siapa yang membayar pengembalian barang itu.

3. Periksa paket barang dengan membaca deskripsi produk baik-baik.

Curigailah pada barang bermerek yang dijual dengan potongan harga yang sangat besar.

4. Jangan mudah tergoda barang murah

Jangan buru-buru jatuh cinta pada tawaran barang dengan harga murah yang datang dari e-mail, apalagi meminta ID dan password tanpa izin dari pemilik e-mail. Itu biasanya kerjaan spammer.

Tapi hati-hati, spammer bisa juga merayu. Ia mengirim e-mail yang seolah-olah datang dari perusahaan baik-baik. Sebaiknya, kunjungi situs web perusahaan baik-baik itu dan langsung belanja darisana. Jangan via e-mail atau jendela pop-up.

5. Cari tanda kalau situs web itu aman
Tanda itu biasanya berupa gambar gembok di baris status (status bar) browser. Sebelum memasukkan informasi pribadi, periksa tanda itu ada.

Ketika Anda diminta untuk memasukkan informasi pendaftaran nomor kartu kredit, lihat alamat situs web. Harusnya alamat situs web berubah dari http ke 'shttp' atau 'https'. Artinya informasi pembayaran itu dienkripsi, lebih amanlah pokoknya.

6. Amankan PC Anda
Minimal PC Anda harus punya antivirus. Lebih baik lagi kalau punya anti spyware dan firewall. Ingat, peranti lunak keamanan itu harus di-update secara teratur agar PC terlindung dari ancaman terbaru. Baiknya, atur saja proses update secara otomatis.

7. Pertimbangkanlah cara pembayaran
Pembayaran biasanya dilakukan dengan kartu kredit. Dengan kartu kredit, Anda punya bukti kuat kalau Anda sudah melakukan transaksi kalau barang tidak diantar atau tidak sesuai pesanan.

Tapi, karena banyaknya pencurian nomor kartu kredit, pembayaran dengan menggunakan sistem seperti PayPal, Transfer Kirim, atau COD boleh dipertimbangkan.

8. Periksa harga total.
Harga barang, plus ongkos bungkus, plus ongkos kirim, mudah-mudahan ada diskonnya. Bandingkan harga total dari suatu situs web dengan situs web lain.

9. Simpan bukti transaksi
Termasuk deskripsi produk dan harga, kuitansi digital, dan juga salinan e-mail antara Anda dengan penjual.

10. Matikan PC Anda setelah transaksi
Kalau PC dinyalakan terus, bisa saja sudah ada garong yang sudah menanamkan malware, mengambil alih kendali PC dan melakukan transaksi.


Semoga bermanfaat :D