"mau kemana bang?"
"mau ke warung bu" jawabku dengan sumringah
sesampai di warung aku pun mengambil minuman dan cemilan. saat aku bayar sembari sang ibu pemilik dengan warung kelontong itu mengumpulkan kembalian. aku melihat sekitar dan aku melihat ada rebon sebungkus (anakan udang yang kecil kecil) dan aku pun bertanya
"ini berapaan bu?"
"lima ribu" jawabnya
karna akhir-akhir ini semenjak kontrakan kami memiliki kulkas aku jadi sering memasak sendiri.
masih dengan senyum sang ibu pemilik toko itu memperhatikan gelagatku. aku pun menyatakan untuk membelinya dan ibu itu sedikit seperti senyum terheran lalu berkata.
"masa ganteng-ganteng makan rebon"
tesentak aku dalam hati "emang cuma yang gak ganteng doang yah yang boleh makan rebon"pikirku
Lalu aku pun berfikir lebih sederhana dengan cepat "mungkin sang ibu pemilik toko ini mengira aku untuk makan di cemilin langsung"
aku pun menjelaskan lebih dengan berkata
"Engga ini buat di masak kok bu"
"Oh masak apa ?" dengan wajah tak percaya
"Iya kaya nasi goreng atau tumis kangkung gitu"
"Oh gitu"dengan senyum
aku pun menafsirkan senyum akhir nya adalah senyuman salut kepadaku. aku pun berlalu tak lupa mengucapkan terima kasih.
sepanjang perjalanan aku memikirkan emang rebon gak boleh dimakan sama yang ganteng atau rebon merupakan makanan yang rasis sehingga ada pemisahan antara yang tampan dan tidak. ah sudahlah yang penting aku sudah ada rebon sekarang.
aku pun sampai rumah dan menuliskan ini di kamarku .
23/02/2020
Pelabuhan Ratu
Farras,23Tahun